Penyakit Cacar Air atau varicella, adalah infeksi virus varicella zoster yang ditandai dengan munculnya ruam merah dan gatal-gatal di beberapa bagian tubuh. Biasanya, ruam pertama kali muncul di area wajah dan badan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Sebagian besar kasusnya terjadi pada anak-anak di bawah usia 12 tahun. Penyakit ini juga dapat terjadi pada orang dewasa yang belum pernah terinfeksi. Ketika dialami oleh orang dewasa, umumnya gejala dari cacar air akan lebih parah.
Selain itu, orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah cenderung berisiko terkena cacar air, di antaranya yaitu bayi, orang tua lanjut usia, dan ibu hamil. Sangat jarang seseorang yang sudah mengalami cacar air akan terkena penyakit tersebut untuk kedua kalinya. Sebab, sistem kekebalan telah mengenali serangan virus tersebut sehingga dapat melindungi tubuh.
Gejala Cacar Air
Penyakit cacar air umumnya terjadi pada anak-anak. Meski begitu, bukan berarti orang dewasa terbebas dari penyakit ini. Pasalnya, dalam beberapa kasus, orang dewasa juga bisa terinfeksi virus varicella-zoster.
Pada tahap awal, pasien cacar air akan mengalami beberapa gejala berikut:
Baca juga : Penyebab Kerontokan Rambut : Ini Cara Mengatasinya
- Kelelahan atau perasaan tidak nyaman dan merasa tidak sehat (malaise)
- Demam yang berlangsung 3-5 hari dan biasanya kurang dari 39 °C.
- Kehilangan selera makan
- Nyeri otot atau sendi
- Gejala seperti pilek seperti batuk atau pilek
- Sakit kepala
Pada fase berikutnya, pasien cacar air akan mengalami beberapa kondisi berikut:
- Muncul ruam setelah 10-21 hari setelah terpapar virus di area wajah, dada, kulit kepala, dan bagian tubuh lain
- Ruam tersebut timbul selama 5-10 hari
- Munculnya rasa gatal di sekitar ruam
- Ruam akan berkembang menjadi lepuh berisi cairan yang akan berubah menjadi keruh. Lepuh ini membutuhkan 3-5 hari untuk sembuh karena mungkin ada banyak lecet, beberapa mungkin sembuh lebih cepat daripada yang lain.
- Lepuh akan menjadi luka keropeng yang akan rontok setelah sekitar satu minggu.
Sebagai catatan, pada sebagian orang, cacar air tidak disertai demam. Maka dari itu, jika merasakan gejala-gejala seperti cacar tetapi tidak mengalami demam, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Pasalnya, jika tidak segera ditangani, infeksi virus bisa saja menular ke orang terdekat.
Cara Penanganan Cacar Air
Cacar air adalah penyakit kulit yang biasanya dibarengi dengan gejala tertentu, seperti demam, gatal di sekujur tubuh, dan lain sebagainya. Cacar air termasuk dalam self limiting disease (penyakit yang dapat sembuh sendiri), sehingga tidak diperlukan obat khusus untuk menyembuhkan penyakit ini.
Ada beberapa obat cacar air yang umumnya akan diresepkan dokter seperti pereda demam, seperti paracetamol. Untuk mengurangi rasa gatal yang ditimbulkan dari ruam, dokter juga akan meresepkan obat antihistamin, seperti diphenhydramine.
Selain itu, ada beberapa cara untuk membantu menurunkan gejala cacar air yang dapat Anda lakukan di rumah, yaitu:
- Minum air putih yang cukup.
- Hindari menggaruk lepuhan yang terasa gatal. Anda dapat menggunakan salep yang diresepkan dokter untuk mengurangi rasa gatal tersebut.
- Menggunakan pakaian yang longgar dan berbahan lembut agar tidak bersinggungan secara langsung dengan lepuhan berisi air.
- Jika lepuhan muncul pada bagian dalam mulut, Anda dapat mengonsumsi makanan bertekstur lunak dan lembut.
- Mandi menggunakan air hangat suam kuku. Selain itu, Anda juga dapat memilih sabun khusus untuk kulit sensitif agar tidak mengiritasi lepuhan.
Jika sudah melakukan serangkaian pengobatan, Anda mungkin ingin mengetahui tanda-tanda sembuhnya cacar air. Jadi, penderita cacar air akan dinyatakan sembuh apabila telah tidak terdapat ruam serta lenting kemerahan di permukaan kulit. Selain itu, lenting tersebut juga sudah pecah dan mengering.
Informasi Penting:
- Cacar air sangat menular. Orang yang terinfeksi harus dipisahkan dari orang lain yang tidak sakit selama 2 minggu.
- Jaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah kontak dengan penderita cacar air.
- Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu atau siku bagian dalam.
- Buang tisu bekas dengan benar.
Semoga informasi ini bermanfaat.